Morning Star


Rianti 17 Y.O “A guy walks up to me and asks 'What's Punk?'. So I kick over a garbage can and say 'That's punk!'. So he kicks over a garbage can and says 'That's Punk?', and I say 'No that's trendy! Twitter / Tumblr / Infishnity / Looklet

“Well, you know, like, I don't really give a fuck what the general public think.”


{Friday, 14 March 2014} 9:19 pm
Well, that's what John Mayer said on his song.

Disappointment, kekecewaan.
Denger katanya aja udah kayak depressing gitu ya, kecewa. Kata keramat deng itu menurut gue.
Hm, kecewa itu bersumber dari harapan yang tidak bertemu dengan kenyataan.
Makanya suka banyak orang bilang "Jangan kebanyakan ngarep lo nanti ga kesampean malah sakit."

Ya iyasih.

Tapi gimana dong, manusia itu diprogram untuk yang namanya mencari harapan. Secara gak langsung kita itu lebih condong kesitu loh, mungkin aja kita gak sadar, tapi harapan itulah yang kayak buat manusia lebih hidup.
Banyangin aja hidup tanpa harapan rasanya kayak apa, kayak kosong, gelap, ga ada masa depan gitu kan? Terus orang-orang nya juga pasti lebih banyak depresi dan semangat hidupnya turun.
And a hopeless person is no more than a living zombie.
They live, they breathe but actually they're not living.
Umm, with the exception of Nicolas Hoult on Warm Bodies, he's a hopeful zombie :)

So, oke, balik ke topik awal, kekecewaan.
Semua orang pasti pernah ketemu sama perasaan ini, mau dia yang mengecewakan atau dikecewakan atau melihat orang dikecewakan orang lain atau melihat orang yang mengecewakan orang lain.
Semuanya pasti pernah, ga mungkin nggak. Kalo nggak berarti dia bukan manusia.
Sebenernya kecewa itu simple loh, jadi logikanya sih gini:

Kalo ekspektasi lo tinggi banget akan suatu hal, tapi nyatanya, hal tersebut gak berjalan sesuai ekspektasi lo.

K
E
C
E
W
A

deh.

Kebanyakan orang pada akhirnya lebih memilih untuk tidak berharap lebih biar nantinya ga dikecewakan. Tapi itu sih semua bullshit. Soalnya sebatu apapun kita, se nahan nahannya kita biar ga berharap pada ujungnya akan masih tetep berharap.
Mungkin kedok luarnya kita itu "ah paling gini gini aja lah, gamungkin lebih." tapi dalam hati terdalam kita, sebenernya kita udah berharap untuk dikejutkan dengan sesuatu yang lebih pada saat itu tapi otak kita ngontrol kita untuk lebih realistis.
Apa dong namanya kalo bukan ekspektasi yang tinggi?

Manusia itu gamungkin nggak berharap, cuma rasio ekspektasi tiap orang berbeda.
Gue yang begini, yang keliatan santai gini sebenernya kadang juga nyimpen ekspektasi yang lumayan tinggi akan suatu hal-hal tertentu loh. Cuma aja ya kayak yang gue jelasin tadi, gue mencoba biar rasional gitu padahal dalam hati gue, harapan gue biasanya lebih dari yang biasa gue tunjukin ke orang-orang.
Dan orang kayak gue begini biasanya yang lebih dikecewakan orang daripada mereka yang mengumbar harapan mereka ke orang, karena mungkin sesuatu yang disimpen simpen lebih lama akan terasa lebih kena di diri kita sendiri ya.
Mungkin di luar, kita terlihat santai aja kalo misalnya something goes not as planned earlier, tapi di dalem, orang yang kayak gue gini tuh lebih dapet kecewanya dibandingkan orang yang terlihat banget kecewa diluar tapi didalemnya udah agak mendingan mungkin karena orang-orang tau seberapa kecewanya dia?

Ya tapi intinya, menurut gue, kekecewaan itu bukan suatu hal yang bisa dihindarin. Karena orang, manusia pasti punya harapan akan sesuatu dan gak semuanya bisa berjalan dengan keinginan.
Dan hal yang ga berjalan sesuai keinginan itu menurut gue, mainly, karena divine intervention juga sih jadi emang ya susah juga biarpun udah seribet apa kita planning sesuatu sampe detil-detilnya tapi kalo udah ada campur tangan Tuhan mah...
Kalo kata Raisa sih "Mau dikatakan apa lagi?"

Ok, in the end, it's ok to feel disappointment because it indicates that you are completely, fully human.
We human have feelings, have hopes.
We set our hopes high although there are people who hides it and people who shows it to the world.
The latter goes into the type, optimists.

xo,
fufud x x x x






previous next

layout by drivefaraway